Hendak Berangkat Bulan Mandu Pak Polisi Menjemput

Hendak Berangkat Bulan Mandu Pak Polisi Menjemput

CERITA Tono (25) yang playb*y sudah menyebar seantero Lingkungan Pasapen, Kabupaten Kuningan. Kelakuannya suka gonta-ganti perempuan seperti Don Juan bukan lagi rahasia. Bahkan sudah bikin warga satu desanya geleng-geleng kepala. 
\"ilustrasi
Ilustrasi playb*y ditangkap Polisi. Image by jawapos.com
Setiap  buaya, ada masanya. Tono yang hanya bermodalkan tampang akhirnya  menikah dengan salah seorang perempuan di desanya. Tono tidak bekerja. Selama ini hidup masih mengandalkan pemberian dari orangtuanya. 

Tono tidak peduli. Yang penting ia bisa menikahi kekasihnya. Meskipun tidak punya uang, Tono dan istrinya malah sudah menyusun jadwal bulan madu. Bukan ke luar negeri seperti yang dilakukan di sinetron. Bulan madunya cukup ke tempat-tempat wisata yang di Kabupaten Kuningan. 

Namun, rencana Tono harus gagal total. Sehari setalah pernikahan, Tono diciduk polisi dan dibawa ke Mapolres Kuningan. Alasannya, sebelum menikah Tono sudah melakukan tindakan pencabulan terhadap Tini, gadis yang baru berumur umur 16 tahun, asal Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. 

Rupanya Tono dilaporkan oleh orangtua Tini, karena sudah merusak masa depan anaknya. Tragisnya, setelah mencabuli anaknya, Tono malah menikahi perempuan lain. “Orangtua mana yang tidak murka bila anak perempuannya sudah dirusak dan dicampakkan,” kata orangtua Tini kepada Rakyat Cirebon. 

Tini yang berhasil diwawancarai bercerita, bahwa hubungan khususnya dengan Tono sebetulnya sudah cukup lama, yakni sudah dua tahun. Atau tepatnya sejak tahun 2015. Dalam perjalanan hubungan pacaran itu, Tini bahkan sudah menyerahkan segala-galanya untuk Tono, laki-laki pujaan hatinya. Tapi ternyata… Tono jahat!.

Bukan malah menikahinya, Tono malah menikahi perempuan lain. Mendengar kekasihnya  menikah, Tini yang selama ini menjalin hubungan sembunyi-sembunyi, akhirnya mengadu kepada orangtuanya. Mungkin juga karena tidak kuat menanggung beban yang begitu berat bagi seorang remaja putri. 

“Dia (Tono) meminta saya untuk menyerahkan kesucian dengan imbalannya akan menikahi saya. Karena saya cinta dan dijanjikan, akhirnya menuruti kemauan Tono. Tapi saat saya mendengar dia akan menikah dengan perempuan lain, saya merasa dibohongi, sakit,” ungkap Tini kepada Rakyat Cirebon.

Di sekolahnya, Tini  sebetulnya merupakan pelajar yang berprestasi dan taat kepada agama. Sejak tahu Tono akan menikah dengan perempuan lain, Tini mendadak murung. Di sekolah dan di rumah sering menangis. Hal itu yang membuat orangtua Tini curiga.

“Bapak saya curiga karena perubahan sikap saya. Setelah ditekan oleh keluarga akhirnya saya mengakui bahwa sering disetubuhi oleh Tono selama kita berpacaran,” kata Tini.

Atas pengakuan tersebut, keluarga Tini langsung geram. Apalagi setelah mengetahui Tono sudah menikah dengan perempuan lain.  Tanpa panjang lebar, keluarga Tini pun bergegas melaporkan perbuatan asusila Tono kepada pihak Polres Kuningan.

Tidak butuh lama, pihak kepolisian unit PPA setelah menerima laporan dan melakukan pengembangan kasus, langsung menciduk Tono yang baru satu hari menikah dan bersiap untuk berangkat bulan madu. 

Tentu saja kejadian tersebut membuat malu keluarga Tono, bahkan istri Tono yang baru saja menikmati malam pertama, akhirnya jatuh pingsan mengetahui suaminya digelandang polisi.  (gio)

Sumber: